28. Sebuah Pernyataan

1680 Kata

"Apa?! Ya Allah. Kenapa mendadak sekali?" Zharif berteriak kepada seseorang di balik telepon. Pria itu mengusap wajahnya dengan kasar. "Istriku hamil asal kamu tahu!" Almira berkerut bingung. Mendapati sang suami yang tampak kesal dan berbicara dengan nada tinggi kepada seseorang di balik telepon. Wanita itu diam, tak ingin menghampiri Zharif. Untuk sementara waktu ini. Karena ia tidak ingin mengganggu. Biarlah percakapan itu diselesaikan dahulu. Baru Almira menghampiri Zharif dan menanyakannya. "Argh! s**l! Beri aku waktu!" Zharif memutuskan panggilan dan langsunglah gawainya ia lempar ke sofa. Bersamaan dengan itu, datanglah Almira dengan raut bingungnya. "Mas? Kenapa?" Almira menyentuh pergelangan tangan Zharif dengan lembut. Zharif tampak diam. Menatap mata Almira dengan dalam. La

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN