Almira berdehem. Ia mengulas senyum kemudian. "Sabina. Perkenalkan. Dia suamiku, Mas Zharif," ucapnya memperkenalkan Zharif. Ia lihat Sabina tersenyum tipis ke arah Zharif. Almira diam, menunggu reaksi Sabina. Apakah sama dengan yang ia pikirkan atau malah bertolak belakang dengan hal tersebut? "Ah, ya. Aku sudah tahu." Almira seketika merasakan hatinya tercubit. Entahlah. Yang pasti, ia merasa buruk karena telah berprasangka yang tidak-tidak terhadap respon Sabina nantinya. Ternyata, respon tersebut jauh dari apa yang ia pikirkan. Ternyata, Sabina sosok yang apa adanya tanpa ada kepura-puraan. Ia pikir, Sabina akan berpura-pura tidak mengenal Zharif. Yang seketika itu pula memberi gambaran pada Almira, bahwa Sabina telah berbohong dan mencoba menyembunyikan sesuatu. Nyatanya? Sabina tam