30. Langkahnya Mengikhlaskan

1194 Kata

Zharif mengacak rambutnya frustrasi, bersamaan dengan erangan kecil keluar dari mulutnya. Membuat Satria terdorong mendekat sebab merasakan sesuatu yang tidak beres terhadap pria tersebut. "Kenapa kamu, Bro-" "s**l! Aku mau pulang!" potong Zharif dengan nada tinggi. Mata tajam sedikit sayu itu menatap Satria dengan yakin. "Sat, pesankan aku tiket ke Indonesia." "Ei, Zhar! Mana bisa begitu, dong. Atas dasar apa kamu ingin kembali? Apa karena rindumu terhadap istri?" tanya Satria. Lelaki itu mendengus kemudian. "Jangan kira karena kamu punya istri, kamu bisa melalaikan pekerjaanmu, Zhar. Aku pun ingin pulang. Tapi coba lihat? Keadaan tidak memungkinkan untuk pulang sekarang, Zhar. Bersabarlah sebentar." "Argh! Kamu tidak mengerti, Satria! Keadaan yang membuatku harus segera pulang. Menje

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN