Tampak berbincang sosok itu dengan seseorang di telepon. Ialah Almira. Tersenyum wanita itu ketika mengabari tentang kelahiran sang buah hati kepada seorang sahabat yang tak lama ini telah kembali menempuh studi di luar negeri. Ialah Fikar, sosok itu. Dari nada suara, Fikar tampak menyesal sebab tidak ada didekat Almira. Mendengar itu, Almira hanya terkekeh kecil. Baginya, dengan doa saja sudah cukup untuk menguatkannya sekarang. Terlebih, di keadaan rumah tangganya yang mulai bergoncang. Tentu, Almira tidak mengungkapkan hal itu pada Fikar. Takut jika lelaki itu hilang kendali layaknya dulu. Pun, takut mengganggu studi lelaki itu. "Terima kasih, Fikar," ucap Almira. Setelah itu panggilan pun terputus. Bersamaan dengan itu pula, datanglah dua sosok yang ia kenal. Tampak khawatir air muka