"Astaghfirullah, Dik Almira!" Ranti yang pada mulanya berniat ingin ke toilet, langsung mengurungkan niatnya ketika melihat Almira tebaring tak berdaya di depan pintu. Wajahnya begitu pucat, dengan bekas air mata di kedua pipi. "Ya Allah! Tolong!" jeritnya pelan. Namun, cukuplah terdengar sampai ke luar. Ranti membawa kepala Almira ke pangkuannya, menepuk-nepuk wajah Almira pelan. "Dik Almira, Ya Allah! Tolong!" Ranti kembali menepuk-nepuk pipi Almira sembari meneriakkan kata tolong berkali-kali. Hingga, pandangan matanya teralih ke bercak gelap yang samar-samar terlihat di balik jilbab hitam Almira. Ranti tertegun dengan mata yang mulai berkaca-kaca. "Allahuakbar," gumamnya begitu khawatir. Ia kembali berteriak, kali ini dengan kuat. Sampai kemudian semua pengurus datang menghampirinya