Mobil hitam yang dikendarai oleh Arman meluncur menembus padatnya jalan raya kota Jakarta. Baru tadi malam dia sampai di rumah, setelah beberapa minggu sebelumnya Arman hidup di kampung, mengawasi jalannya proyek pembangunan mall yang berujung pernikahan dadakan yang telah dia lakukan. Satu jam lalu, papanya menelpon mengatakan bahwa kondisi kakeknya menurun. Begitu mobil berhenti di depan rumah sakit besar di pusat kota, Arman langsung turun tanpa menunggu sopir membuka pintu. Langkahnya cepat, hampir berlari melewati lorong panjang yang berbau antiseptik. Suara detak jam di dinding terasa terlalu keras di telinganya. “Permisi, saya mencari pasien atas nama Tuan Wijaya,” ucap Arman cepat pada resepsionis. “Lantai tiga, kamar VIP dua belas, Pak.” Ia menekan tombol lift, tapi waktu ter

