12. Jebakan

1703 Kata

Wawan baru saja menurunkan keranjang kosong bekas ia pakai mengantar makanan ketika waktu sudah hampir menunjukkan pukul tujuh malam. “Wawan, istirahat dulu sana. Aku aja yang antar pesanan ke rumah Pak Lurah,” ucap Indira setelah selesai mengemas nasi boks ke dalam dua buah kantong plastik besar. “Lho, Mbak, biar saya aja. Ini sudah malam,” jawab Wawan dengan nada sedikit khawatir. Indira tersenyum tipis. “Rumah Pak Lurah dekat. Aku sekalian lewat jalan belakang, nggak papa.” Bik Ningsih yang dari tadi menata lauk di meja menimpali, “Iya, Wan, biar Indira aja. Lagian pesenannya nggak banyak kok. Lima puluh porsi aja. Orangnya juga baik.” Indira mengangguk, tak menyadari bahwa langkahnya malam itu akan mengantarkannya ke dalam perangkap yang sudah dirancang dengan rapi. ••• Rumah Pa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN