Bab 94 Meja yang Dingin

1092 Kata

Malam itu rumah keluarga Mahardika bersinar lembut di bawah cahaya lampu gantung kristal. Ruang makan besar di lantai bawah tampak megah. Dinding marmer putih, vas bunga lili di tengah meja, dan peralatan makan perak yang memantulkan cahaya lilin. Namun di balik keindahan itu, udara terasa berbeda. Ada sesuatu yang menekan — senyap tapi tegang. Rania duduk di samping Nayla, tepat berseberangan dengan Gibran. Sementara di ujung meja, Mahardika dan Ratna duduk seperti dua sosok raja dan ratu yang tak terbantahkan wibawanya. Arga, yang kini tampak makin percaya diri sebagai bagian dari keluarga besar itu, duduk di sisi kanan Rania, mengenakan kemeja gelap dan jam tangan mahal yang berkilat samar. Pelayan keluar masuk membawa hidangan, sup asparagus, salmon panggang, dan red wine yang ditu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN