Bab 108 Cintaku Kamu

1092 Kata

Arga sedang menutup laporan tender terakhirnya ketika suara ketukan di pintu hotel terdengar. Matanya yang lelah segera menatap ke arah pintu, tak percaya. Rania berdiri di sana, rambutnya sedikit berantakan, wajahnya lelah tapi tegas. Jaket tipis membungkus tubuhnya, dan di tangan kanannya ada koper kecil. “Rania…?” Arga berdiri, langkahnya kaku, suaranya nyaris tidak terdengar. Rania tersenyum tipis, menahan getaran di dadanya. “Aku… aku datang. Karena aku merasa tidak bisa menunggu lagi.” Arga menelan ludah. Ia ingin marah, menanyakan kenapa wanita itu mengambil keputusan seberani ini, tapi matanya justru tersapu rasa lega. Ia melangkah mendekat, tapi gengsi mereka seperti tembok tebal yang sulit diruntuhkan. “Ini… berbahaya. Untukmu, untuk kita. Juga, kamu tidak familiar dengan ko

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN