Pagi itu udara di luar terasa hangat, tapi di dalam kantor, Rania menatap layar komputernya tanpa semangat. Gibran tidak hadir hari ini, entah urusan klien atau rapat mendadak yang membuatnya meninggalkan Rania sendiri di kantor. Rasanya aneh, sepi, tapi sekaligus memberikan kebebasan yang jarang ia rasakan. Rania tahu kalau Gibran sudah memberitahukan kalau dia tidak akan ada di kantor, tetapi tidak menerangkan lebih jauh seputar alasan dibaliknya. Rania juga tidak bertanya, sengaja karena tidak ingin terlihat peduli, tetapi sekarang dia menjadi overthingking sendiri. Dia bertanya-tanya alasan dibalik ketidakhadiran sang CEO di kantor hari ini. Rania mencoba untuk fokus. Sekalipun bosnya tidak ada di kantor, dia harus tetap stand by. Sebisa mungkin, dia menenggelamkan diri dalam kesibuk

