Bab 24 Egoistis

1051 Kata

Pagi itu, gedung kaca perusahaan Gibran tampak berkilau disinari mentari. Di balik jendela besar lantai dua puluh, ruang CEO berdiri megah dengan nuansa abu-abu elegan. Gibran baru saja tiba, mengenakan setelan hitam rapi dan dasi warna navy. Wajahnya tenang, tapi ada bayangan letih di matanya—sisa malam yang panas bersama Nayla. Begitu pintu kaca otomatis terbuka, pandangan Gibran langsung menangkap sosok Rania di meja resepsionis khusus ruangannya. Sekretarisnya itu terlihat sibuk, mengetik cepat di laptop sambil menunduk. Rambut hitam Rania yang biasanya tergerai rapi kini diikat seadanya, membuatnya tampak sedikit berbeda… dan entah kenapa, lebih indah. Namun, yang membuat Gibran berhenti sejenak adalah tatapan Rania. Bukan tatapan hangat seperti biasanya. Ada dingin yang menusuk,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN