Arga menatap langit malam dari balkon apartemen. Milan berkilau di bawahnya, tapi di dalam pikirannya, dunia itu terasa suram. Setiap cahaya yang memantul di kanal, setiap kerlip lampu jalan, seperti mengingatkannya pada kenangan yang ingin ia kubur jauh—namun tak pernah bisa hilang. Ia menutup mata, menarik napas panjang, dan bayangan masa lalu menyerang seperti badai. Kedua orang tuanya. Ayahnya, pria yang tegas tapi penuh cinta, dan ibunya, wanita hangat yang selalu menenangkan keluarga dengan senyum tulus. Semua itu hancur dalam sekejap. Mahardika, keluarga besar yang seharusnya menjadi sekutu, menjadi alat untuk menghancurkan mereka. Tekanan finansial, sabotase internal, fitnah bisnis—semua membuat mereka terpojok. Ayahnya mati di meja kerjanya, bunuh diri karena malu dan tak tahan m

