"Pagi, Mas," jawab Anin seadanya, membalas sapaan Adit. "Sudah sarapan? Aku ambil roti lapis dua, kamu mau?" tawar Adit. "Ambil?" Anin mengernyit bingung. "Kamu nggak tahu?" Adit menjelaskan bahwa perusahaan memiliki sesi coffee break dengan makanan yang sudah disediakan sejak pagi. Setiap divisi juga memiliki mini pantry, meskipun pilihan makanannya terbatas. Khusus tim mereka, yang mayoritas anak IT laki-laki, lebih sering mengambil makanan di lantai bawah daripada menyimpan stok di pantry. Ada satu anggota tim perempuan selain Anin, Rinjani, yang berpenampilan tomboy dan sama malasnya mengurus stok makanan. Selain itu, makan siang juga disediakan di kantin. Bagi Anin, ini seperti angin segar. Jiwa anak kos dan perantauannya menggebu-gebu. "Kamu masih kelihatan sungkan," ujar Adit

