Lukas mengucap syukur tak terhingga saat tahu Anin akhirnya sadar. Saat ini, dokter tengah memeriksa kondisinya. Begitu Ganda menghubungi, tanpa pikir panjang Lukas langsung berlari turun menuruti sahabatnya itu. Bersama Ganda yang juga salah satu dokter bedah di rumah sakit tersebut, Lukas mendengarkan penjelasan dokter. Sesekali Ganda menimpali agar Lukas lebih mudah memahami. Kondisi Anin membaik, tapi ia masih belum bisa banyak berinteraksi. Dokter menyarankan agar tidak menyinggung apa pun sampai Anin sendiri yang memulai bicara, karena saat ditanya beberapa pertanyaan, Anin hanya menangis. Lukas menoleh, menatap Anin yang masih bersama perawat di dalam ruangan. “Besok sudah bisa dibesuk. Malam ini biarkan dia istirahat dulu,” tambah dokter. Ganda menepuk pelan pundak Lukas. “Jad

