Bab 31 : Sepucuk Surat

1212 Kata

Anin harus mendapatkan perawatan lebih intensif, membuat Lukas menyalahkan dirinya sendiri. Apakah Anin mendengar ucapannya? Apakah dia marah, mengira Lukas hanya membual? Dulu, Lukas tanpa rasa bersalah menyatakan bahwa Anin hanya tawanan dan semua yang dia lakukan selalu mengatasnamakan Lea. “Terbaring lemah begitu saja masih sempat marah. Bangun! Kalau berani, marah langsung padaku,” gerutu Lukas dari balik dinding kaca. “Kamu harus bangun, jangan jadi pengecut dengan menyerah tanpa usaha.” Lukas ketakutan setengah mati saat dokter berusaha menyelamatkan Anin di depannya. Syukurlah semuanya berjalan baik. Lukas hanya bisa berharap pada Tuhan agar tidak merubah takdirnya bersama Anin. Bertemu Anin adalah anugerah terindah baginya. “Ben, tolong sampaikan ke kepala asisten di vila untuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN