Bab 73 : Terkuak Satu Fakta

1411 Kata

“Kamu menghindariku, hm?” Anin meringis setelah mengangguk. Lukas meminta Anin menjelaskan alasannya detik itu juga, tapi Anin menolak mengingat dia sudah ditunggu oleh divisi keuangan. Anin meminta Lukas menunggunya di ruangan lelaki itu. Dari divisi keuangan Anin terus menekan lantai di mana ruangan Lukas berada. “Mau ke ruangan Pak Komisaris, Nin?” tanya rekan Anin membuat ia terkejut. “I—iya, mau diskusi kerjaan,” bohong Anin. Denting lift menyapa tepat di lantai rekan Anin akan keluar. Anin mengerjap saat rekannya menepuk pelan pundaknya dan memberi semangat. Setelahnya lift kembali membawa Anin ke ruangan di mana Lukas berada. Begitu tiba di depan pintu ruangan Lukas, Anin mengerutkan keningnya mendengar suara tawa kecil saling bersahutan dari dalam. Ia pun tetap memutuskan untu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN