Flashback Lukas mengusap batu nisan di hadapannya. Entah sudah berapa lama dia tidak menghiasi gundukan tanah yang ditumbuhi rerumputan hijau itu dengan bunga kesukaan Lea. “Aku bawakan mawar merah muda untukmu,” ujarnya seorang diri. “Maafkan aku, Lea. Maafkan aku,” lirih Lukas tiba-tiba tertunduk lesu. Di hadapan makam Lea, Lukas meminta maaf karena telah mengkhianati wanita itu. Lukas mengaku jatuh cinta dengan Anin bahkan sejak awal bertemu, love at first sight. Butuh waktu untuk memberanikan diri mengakui ini pada Lea. “Bagaimana bisa aku tidak menyadarinya? Aku terus berkilah mencari-cari kamu di dirinya yang tidak pernah aku temukan. Maafkan aku, Lea. Aku mencintainya.” Malam itu, di mana Lukas melihat Anin melewatinya di penyeberangan lampu merah. Jantungnya berdebar tidak no