Bukan tanpa alasan Ben mengatakan bahwa Adit adalah kekasih Anin. Lelaki itu sendiri yang menyebutnya dengan lantang. "Hebatnya, kekasihku ini," puji Adit, yang diperagakan ulang oleh Ben tadi malam. Rahang Lukas mengeras saat mengingat ucapan Ben. Apa mereka benar-benar menjalin hubungan? batinnya. “Pak,” panggil Ben. Namun, Lukas masih sibuk dengan pikirannya. Keningnya mengernyit, tanda ia sedang berpikir keras. Ben sampai ragu apakah harus kembali memanggil bosnya atau tidak. Di tengah keruwetan pikirannya, mata Lukas menangkap sosok Anin yang baru saja tiba dan berjalan menuju lobi kantor. Refleks, ia tersentak, lalu menoleh ke arah Ben yang hanya meringis seraya mengangguk. “Sudah sampai sejak tadi, Pak,” katanya pelan. Lukas hanya berdehem lalu turun dari mobil. Di depan, A

