"Maaf, ya, Mas. Ibu aku, tuh, emang ... ya, intinya ibu cuma pengin anaknya punya rumah tangga yang normal." Rea menutup pintu kamar.
"Mungkin ibu merasa soal anak Mas yang belum pernah dibawa ke sini itu agak ... gitu, deh."
Bahasan soal anak Jayakarsa yang membuat Rea tersedak sudah teratasi oleh jawaban 'iya' dari lelaki ini. Jaya mendekati jendela dan melihat ke luar.
"Santai saja," katanya. "Saya mengerti."
Syukurlah kalau begitu. Rea pun membuka lemari, mau ganti baju dengan yang lebih casual. Eh, di belakangnya ada Jaya mendekat dan meraih salah satu pakaian Rea.
Itu daster rumahan.
"Pakai ini saja," ucap Jaya. "Mau ganti baju, kan?"
Rea mengambil daster di tangan suami, lalu meletakkannya kembali. "Aku lebih nyaman pake celana, sejujurnya."
Maka Rea ambil celana training,
