"Re, Ibu ke rumah Bu Narsih dulu!" Tidak bersambut sahutan, yang ada suara-suara samar di dalam kamar itu menghilang, selepas sebelumnya terdengar ada deritan, juga kasak-kusuk cicitan Realine. Ya, pahamlah. Putrinya sedang melepas kangen dengan sang suami. Santi sebagai ibu saking penuh pengertiannya, ini mau lengser keluar rumah dulu. Toh, hatinya sudah tidak gundah lagi. Anak dan mantu sudah tidak terdengar bertengkar lagi. Ralat, yang ngajak gelut cuma Rea, sih. Ucapan-ucapan nada tingginya itu, sedangkan Jayakarsa terdengar tetap rendah volumenya. Sekian menit lalu suara di kamar berubah, tidak ada ucap-ucapan dari Rea, yang ada justru ... sudahlah. Ini Santi buru-buru mau ngungsi. Dikuncinya pintu utama, biar nanti Rea kalau mau keluar lewat belakang saja. Sementara, yang di da

