Demi apa pun jantung Rea tidak normal detakannya. Rongga perut sampai ikut tercemar oleh rasa-rasa gelisah itu. Tidak keruan pokoknya. Tuhan ... bagaimana ini? Rea jujur dulu bahwa dia masih perawan atau biarkan saja? Takutnya langsung tancap, kan, ngeri. Duh. "Mau di sana?" Rea terkesiap. Posisinya di ruang tamu dalam sebuah kamar suite room. Di mana Jayakarsa berdiri di ambang lorong sambil memegang dinding. Rea sangsi mau nyusul ke kamar, siap tak siap. Ya Allah, help! "Di kamar aja, Mas." Rea menelan saliva. Ini, kan, akan jadi pengalaman pertamanya dalam bercinta, jadi Rea rasa kasur sudah yang paling oke daripada sofa. Tatapan Jayakarsa membuat Rea gelisah untuk diam, tetapi mengambil langkah maju menuju kamar juga tak keruan. But, mau tak mau, siap tak siap, Rea tetap jalan