Pintu kamar bergeser. Dua perawat masuk bersama dokter jaga dan apoteker. Kepala perawat memberi instruksi jelas. “Verifikasi identitas. Catat semua tindakan dan alat yang dipakai. Apoteker, cek tas itu.” Reina menggeser tas ke atas troli. “Silakan.” Apoteker mengenakan sarung tangan. Ia membuka resleting. Ampul berlabel rapi, jarum berfilter, monitor portabel, dan stetoskop saku. Ia menghitung pelan sambil menyebut nomor batch. Perawat pencatat menuliskan waktu dan rincian. Matteo berdiri di sisi pintu, mengawasi tanpa berkedip. Dokter jaga melangkah ke ranjang. Ia menilai grafik, memeriksa pupil, menekan ringan di atas tulang d**a. “Ritme membaik. Saturasi naik perlahan.” Ia menoleh ke Arielle. “Siapa yang memberikan dosis awal.” Arielle menelan ludah. “Saya, Dok. Diarahkan oleh dia.