⚠️Terpaksa Berhutang Nyawa⚠️

1252 Kata

Jarum di tangan Reina berkilat. Matteo mengangkat telapak tangan memberi peringatan. “Satu langkah lagi tanpa izin dan aku jatuhkan kau.” Reina tidak bergeming. “Kau bisa memilih gagah, atau memilih hidup.” Ia menoleh ke monitor. Angka saturasi turun satu poin lagi. “Waktunya habis.” Arielle meraih tepi ranjang hingga buku jarinya memutih. Ia menatap Reina lurus. “Kau tidak menyentuh suamiku. Kalau memang itu penawar, aku yang melakukannya. Kau hanya menjelaskan.” Matteo menoleh cepat. “Tuan Putri, ini berisiko.” “Risikonya tetap milik kami,” jawab Arielle mantap. “Kau awasi. Kau pegang waktunya.” Reina menyipitkan mata, lalu mengulurkan ampul dan jarum berfilter. “Baik. Port sekunder. Tarik dua milimeter. Masuk pelan selama lima belas detik. Kalau ritme jatuh, hentikan setengah. Paha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN