Perjalanan pulang dari acara amal itu berlangsung dalam keheningan yang nyaris menggantung. Mobil hitam yang mengantar mereka melaju dengan mulus menembus lengang malam, hanya suara ban melintasi aspal dan detak jantung masing-masing yang menemani waktu. Arielle duduk di samping Alvaro, tangannya bersandar ringan di pangkuannya, wajahnya menoleh ke jendela, melihat bayangan lampu kota yang terus berganti. Gaun panjangnya masih utuh, rapi dan sopan seperti penampilannya di depan publik tadi, namun tubuhnya masih merasakan sisa-sisa sentuhan hangat Alvaro ketika pria itu menggenggam jemarinya erat di hadapan para tamu. Di dalam hatinya, pertanyaan demi pertanyaan mengambang. Tentang Reina. Tentang siapa dia sebenarnya bagi Alvaro. Tentang ciuman yang ia lihat. Tentang keberadaan wanita itu