Siang itu, mansion Alvaro dipenuhi cahaya yang menyusup dari jendela kaca besar. Aroma kopi dan bunga segar menguar dari ruang tamu, menandakan ada tamu yang datang. Arielle turun dengan langkah ringan, mengenakan gaun sederhana berwarna krem yang membungkus tubuhnya anggun. Wajahnya tenang seperti biasanya, bahkan saat pelayan membisikkan, "Ada tamu yang menunggu di ruang tamu, Nona. Dia bilang dia teman lama Tuan Alvaro." Arielle mengangguk pelan. Ia melangkah masuk ke ruang tamu... dan melihat seorang wanita. Wanita itu cantik. Anggun, dewasa, namun dengan aura tajam seperti pisau terbalut beludru. Rambut panjang terurai rapi, bibir merah menyala. Tatapannya langsung tertuju pada Arielle dari atas hingga bawah, menilai tanpa basa-basi. “Kau siapa?” tanyanya langsung, suara rendah na