Besok hari datang dan berlalu seperti biasa, seperti tidak ada yang terjadi antara aku dan Lia. Aku benar-benar telah menemukan kepuasan yang tak terhingga. Kemarin sampai jam setengah delapan aku, Lia dan Irman menghabiskan waktu bersama. Lebih tepatnya setengah jam sebelum Mas Hadi pulang. Yang membuatku sedikit terenyuh adalah sikp Irman. Balita lucu nan menggemaskan itu mendaadak lengket dan akrab denganku. Tampaknya balita itu memang benar-benar rindu belaian seorang ayah. Dia sangat senang bermain denganku hingga tertidur kembali. Hari-hari selanjutnya semakin indah. Aku dan Lia tetap bersikap wajar dan normal seolah tidak pernah terjadi apapun diantara kami. Dan dalam minggu itu juga Lia semakin bersemangat karna mendapat pelanggan baru, keluarga Pak Hendi dan Pak Muhidin. Sebena