81) Scandal Ipar

1787 Kata

Akhirnya diputuskan untuk mencoba mengintipnya lewat lubang anak kunci pintu kamar tidurnya. Tak terlihat, karena posisi tempat tidurnya memang tidak memungkinkan untuk dapat dilihat dari lubang anak kunci itu. Aspin sempat bimbang untuk melanjutkan langkahnya. Diam sesaat memikirkan apa yang harus dilakukannya. “Kita terusin Bu?” tiba-tiba terdengar suara dari dalam. Aspin mempertajam pendengarannya. Tak ada suara sesaat. “Kita ganti posisi. Ibu…merangkak sekarang,” terdengar lagi suara Ruslan. Akh rupanya persenggamaan akan kembali dilanjutkan setelah tadi terhenti sejenak saat Tini mendapatkan klimaksnya. Kembali hening, Aspin menanti. “Sssshhh…uuuuh nikmaaaaat,” erangan Tini kembali terdengar. Berarti persenggamaan mereka kembali di mulai dan kali ini rupanya mereka memilih posisi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN