114) Scandal Sandy

1894 Kata

Dengan gerakan yang sedikit pelan, Bu Wenny mendekatkan wajahnya ke slangkanganku. Tangannya dengan pelan memegang dan mengelus batangku yang sedang keara maksimal. Matanya sesekali menatapku seolah-olah bertanya ‘benarkah ini punyamu?’ Aku tetap menjawabnya dengan senyuman. “Ini senjata terbesar dan terpanjang yang pernah aku lihat, San. Aku tak percaya orang Indonesia ada yang punya senjata sebegini…,” ucapnya dengan suara yang mendesah dan stelah itu dia menunduk. Beberapa kali mencium kepala kjantannku namun tidak sampai diisapnya. “Aku tidak yakin ini bisa masuk dalam mulutku,” desahnya lagi. “Coba aja, Bu,” balasku pelan. “Nanti akan aku coba, tapi sekarang aku ingin yang ini dulu,” ucapnya seraya tersenyum genit. Matanya kian sayu dan setelah itu dia melorotkan tubuhnya ke ba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN