36

905 Kata

"Sepertinya gaun yang itu lebih cocok untukku," kataku setelah mencoba gaun ke lima. Mbak penunggu butik dengan wajah ramah segera mendekati manekin memakai gaun indah berkilauan penuh manik-manik. Semoga saja gaun itu kekecilan di tubuhku biar gak jadi nikah--tapi itu hal yang gak mungkin banget karena banyak butik lainnya. Aku benar-benar frustrasi bagaimana caranya menghindar dari perjodohan konyol ini. Sumpah ini tuh perjodohan paling aneh. Coba kalian pikir, tiba-tiba saja Ibu Om Reyhan datang bawa rombongan untuk melamarku. Aku dan Om Reyhan sama-sama gak mau tapi gak punya pilihan. Anehnya itu, tiba-tiba ibunya datang, melamar, lalu menentukan tanggal nikah. Besok menikah, ya Allah ingin rasanya aku menghilang dari bumi saja. Om Reyhan yang sejak tadi duduk di sofa sibuk dengan HP

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN