Ibu Om Reyhan menyentuh dadanya, kemudian mengusap-usapnya sambil meringis. "Apa Ibu baik-baik saja?" tanya Om Reyhan terlihat begitu cemas. "Kemarin malam, Ibu mimpi bahwa ibu meninggal. Maka itu ibu memutuskan datang kesini untuk melamar Ayu. Ibu ingin sebelum Ibu meninggal, Ibu melihatmu menikah, Rey. Jadi, Ibu mohon kabulkan permintaan Ibu." Ibu kemudian berlutut di kaki Om Reyhan. "Bu, aku gak mau nikah sama Om Reyhan." "Ayo sini, ikut Ibu," kata Ibu sambil menarikku masuk ke dalam. Di ruang tamu, beberapa orang sedang mengobrol. Ibu tersenyum pada mereka lalu mengajakku masuk ke dalam kamar. "Nduk, tolong menikahlah dengan Nak Pangeran. Bapakmu sangat sedih karena lamaranmu batal. Kalau kamu menerima lamaran ibunya Pangeran, pasti Bapakmu akan sangat senang. Kamu belum tahu, kan