34

1044 Kata

"Dengan dia tidak datang diacara lamaran semalam, itu artinya dia bukan lelaki yang baik." Aku tertawa. "Aku sangat benci mengakuinya, tapi harus kuakui, yang dikatakan Om adalah hal yang benar. Jika Mas Ferdi lelaki yang baik, dia gak akan tega mempermalukanku." "Hebat sekali cara Allah menyadarkanmu." Aku hanya tertawa menanggapinya. Om Reyhan menoleh sekilas. "Kembali padaNya selagi kamu masih hidup adalah lebih baik daripada setelah kamu mati baru menyesal. Taubat, Allah pasti menerimamu. Tidakkah kamu tahu istri-istri dari lelaki-lelaki yang kamu goda itu, pasti sangat sedih dengan kelakuan suaminya." "Sebelum Om nolong aku kemarin malam, aku berjanji seandainya aku selamat dari Pak Arjuna, maka aku akan meninggalkan pekerjaanku." Om Reyhan kembali menoleh, memandangku sangsi.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN