Mira menginjakan kakinya kembali ke rumah yang dulu pernah dia tempati selama belasan tahun lalu, hampir tidak ada yang berubah dari rumah yang menyerupai istana ini, masih sama megahnya seperti dulu saat dia meninggalkan rumah yang pernah menjadi tempat persinggahannya.
Di gerbang masuk, Mira bisa melihat penjaga yang tampak tersenyum sopan ke arahnya, mereka saling mengenal dan Mira masih ingat betul ketika dia meminta pada kakeknya untuk tidak mengganti penjaganya, karena pria itu sering kali membantu Mira selama di rumah ini.
“Nona Mira sudah datang?” sapa penjaga itu dengan sangat lembut.
Mira membalas senyuman penjaga itu tidak kalah manis. “Iya, Paman,” jawab Mira.
“Silahkan masuk, Tuan pasti sudah menunggu Nona,” ujar penjaga itu sembari membukakan pintu gerbangnya.
Seiring la
