“Mas … bagaimana mulai besok kita berangkat bersama ke kantor, sangat boros jika kita pergi sendiri-sendiri, lebih baik uang beli bahan bakar kendaraan kita hemat untuk keperluan yang lain, misalnya untuk memeriksakan kandunganku dan juga … untuk memeriksakan kandungan Mira.” Terpaksa Arumi membawa nama Mira ke dalam alasannya hanya untuk membujuk berangkat dan pulang bersama Bima, sedangkan Bima terlihat enggan menanggapi perkataan Arumi. Bima dan Arumi baru saja pulang dari bekerja, terbesit kelelahan di wajah mereka masing-masing. Bima melonggarkan kancing kemejanya dan menghela napas lelah, Arumi masih menatapnya meminta jawaban. “Bagaimana, Mas?” tanya Arumi lagi. “Aku lelah dan tidak ingin membahas apa pun,” balas Bima malas. Arumi hanya bisa merengut mendapat sikap ketidakpedul