Bab 24. Ingkar Lagi

1261 Kata

Mira menghapus air matanya perlahan, matanya sudah sangat merah dan bengkak, tidak percaya kalau hatinya mengalami kecewa dua kali dari ibu dan anak dalam waktu yang berdekatan. Terasa sentuhan pelan dari belakang punggungnya, Mira jelas tahu siapa yang tengah menyentuhnya. Walau sentuhannya terasa begitu lembut, tapi hati Mira masih terasa begitu sakit setelah mendapat bentakan dari Bima. “Jangan menyentuhku …,” ucap Mira pelan. Mira menepis sentuhan dari Bima dan melangkah menjauh tidak ingin berada di dekat suaminya, air matanya masih terus meluncur tidak terkondisi berbanding terbalik dengan keinginannya. “Maafkan aku …,” balas Bima dengan lebih pelan. Pria itu benar-benar kelepasan tadi karena merasa lelah, cemburu dan pusing semua jadi satu. Bima tidak bermaksud membela ibunya d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN