Pria dengan kacamata menatap Bima dengan begitu tajam, wajahnya menunjukan ekspresi setengah marah. Bima hanya bisa menunduk karena merasa memang dia bersalah. “Bagaimana bisa anda selalai ini? Istri anda kekurangan nutrisi dan juga dehidrasi sampai pingsan begini,” omel dokter di hadapannya. Bima tidak bisa membalas perkataan dokter itu, dia memang sudah sangat menyadari kalau lalai dalam menjaga Mira, terlebih lagi Mira sedang hamil, tapi Bima malah menambah rasa sakitnya. Sesudah dokter itu pergi, Bima menarik kursi di samping ranjang istrinya dan kemudian duduk di sana. Bima memandangi wajah istrinya yang terlelap dengan damai, wajah pucat yang tidak memudarkan cantiknya sama sekali tidak membuat Bima selalu terpesona, terkadang juga merasa bosan. Segitu tidak bersyukurnya Bima mem