“Apa yang membuatmu terlambat?” tanya Tama dengan tatapan tajam menelisik ke arah Bima yang menunduk. Walau hanya terlambat 5 menit saja Bima mengerti bagaimana disiplinnya seorang Pratama, pria itu terkenal sangat menghargai waktu dan sangat berambisi, mungkin itu alasannya Tama bisa sampai pada titik ini. “Sebelumnya saya minta maaf, Pak. Saya harus mengantar istri saya ke rumah sakit pagi-pagi buta makanya hal itu mengakibatkan saya bisa terlambat,” jelas Bima. Tama mengetuk-ngetuk meja dengan jari telunjuknya, alisnya berkerut tampak berpikir sejenak. Arumi masuk bekerja hari ini berarti istri Bima yang lain sudah pasti Mira yang dimaksud Bima, ekspresi wajah Tama sedikit berubah tidak kentara menyadari kalau Mira yang sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. “Memangnya kenapa sa