Mira melirik ke arah pria paruh tua itu dengan hati yang bergetar hebat. Setelah dia mengatakan semuanya Zorion hanya menatapnya dalam hening agak lama, Mira jadi khawatir itu bisa melukai perasaan kakeknya. “Kenapa begitu, Mira?” tanya Zorion masih memasang ekspresi wajah yang sama. Mira mendongakan kepalanya menatap Zorion yang masih menuntut penjelasan darinya. “Maaf, Kek. Aku tidak bisa memberitahu Kakek untuk sekarang, tapi percayalah padaku, Kek. Aku akan baik-baik saja,” ucap Mira memberi keyakinan. Zorion menghela napas lelahnya melihat sikap keras kepala Mira yang selalu ingin berusaha berdiri sendiri tanpa bantuan. “Baiklah, tapi ingat! Kau harus meminta bantuanku jika perlu, jangan apa-apa kau selesaikan sendiri, kita ini keluarga, Mira. Anggaplah aku sebagai kakekmu,” nase