Pria itu menatap nyalang wanita di hadapannya yang menangis tergugu sambil sesekali menghapus air matanya. Wanita itu terlihat sangat sedih dan merasa frustasi padahal semuanya hanyalah sandiwaranya saja. "Apa maksudmu, Zellia?!" teriak Zorion. Zellia masih menangis tergugu belum menjawab pertanyaan dari kakeknya. Zorion hanya menggelengkan kepalanya sambil mengelus dadanya menatap ke cucu perempuan pertamanya yang ternyata menyimpan sesuatu hal yang dia sembunyikan. "Apa kau yakin benar-benar mengandung anak Pratama dan bukan anak suamimu?!" tanya Zorion lagi dengan berteriak. Zellia mengganggu pelan sambil masih menangis dengan penuh penghayatan, agar kakeknya juga termakan bualannya. Zorion menghela napas lelahnya, menyugar rambutnya ke belakang merasa frustasi dengan apa yang cu