45 : Tercapainya Kesepakatan

1793 Kata

Usai memastikan tidak ada yang mengikuti atau berada di area tempat Radhi memarkir mobil, Nakia buru-buru membuka pintu lalu menutupnya kembali setelah menempati jok penumpang belakang. “Kia mau ganti baju bentar. Nanti pindah lagi, kok.” “Oke. Ini Abang mesti keluar atau ...?” “Di sini aja. Lagian udah pernah lihat semuanya, kan?” Radhi berdehem pelan, enggan menjawab. Tiba-tiba dia bersiul dengan tangan kanannya mengetuk-ngetuk setiran mobil. Dari gerak-geriknya terlihat seperti orang yang sedang bernyanyi, meski Nakia tidak tahu lagu apa yang Radhi nyanyikan. “Abang hobinya ngeles sekarang. Mencurigakan banget, kayak ada sesuatu yang ditutup-tutupi.” “Nggak kayak gitu, Ki. Masalahnya kalo Abang tiba-tiba nafsu gimana? Terakhir kali ciuman di parkiran aja bahaya, ada yang mergokin k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN