part 20

1284 Kata

Selma masih memperhatikan pasar malam yang ada di sepanjang jalan. Gibran pun ikut memperhatikan apa yang Selma lihat.   “Kak Gibran, kita mampir beli bakso di sana yuk.” Tunjuk Selma kearah kedai yang depannya tertulis menu-menu bakso.   Gibran memilih melajukan mobilnya dengan cepat. Selma kesal sendiri dengan Gibran. “Kak Gibran ...” rengek Selma.   “Tidak sehat,” ucapnya.   “Kamu kesel enggak kalau keinginan kamu tidak di turuti?”   “Enggak.”   “Ya Allah, Kak Gibran ...” Pasrah Selma dan menyandarkan punggungnya dengan lelah.   “Kenapa jadi orang dingin banget sih. Dulu umi ngidamnya batu es ya? Kenapa ada makhluk macam kak Gibran!” Kesal Selma.   “Kak Gibran kenapa kalau ke kak Alsya tidak dingin seperti ini?” tanya Selma dengan ceplos.   “Jangan bawa nama dia lagi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN