Pemandangan pertama yang Andra temukan saat membuka mata pagi itu adalah wajah cantik Diana dan senyumannya. Diana menggenggam telapak tangan kanan Andra dengan kedua tangannya, mengecup jari demi jari. Andra merapatkan diri, melingkarkan tangan kirinya hingga ke punggung Diana, mengusap lembut tulang belakang sang istri. Tak mampu bertahan lama hanya dengan adegan tatap menatap, Andra menyatukan bibir mereka, mengecup singkat beberapa kali. “Morning, Abang.” Andra merubah posisi... dari berbaring miring menghadap Diana, berbalik, duduk di tepi ranjang, lalu menenggak segelas air putih yang tersedia di atas nakas. Setelahnya ia kembali menghadap Diana. “Morning, istriku.” Andra berbaring lagi. Namun kali ini wajahnya sejajar dengan perut Diana yang sudah kian membesar, menginjak mi

