Bab 27 Kenapa??

1438 Kata

Suara pintu rumah terbuka pelan. Anggita yang baru saja menutup laptop di ruang kerja rumah menoleh refleks. “Rafka?” panggilnya sambil berdiri. Pria itu muncul dengan jas masih melekat di bahu, dasi agak longgar, dan ekspresi yang anehnya terlalu tenang. Biasanya, setelah seharian di kantor, Rafka akan langsung mencium keningnya atau sekadar melucu, tapi kali ini dia cuma menatap dan tersenyum tipis. “Udah makan, Git?” tanyanya ringan sambil melepas jam tangan dan menaruhnya di meja. Nada suaranya terdengar lembut, tapi ada sesuatu yang lain di baliknya. Anggita menangkapnya seketika, bukan nada suaranya yang berubah, tapi energinya. “Udah,” jawabnya perlahan, lalu mendekat. “Kamu?” “Belum. Aku cuma pengin mandi dulu.” Biasanya Rafka bakal menggodanya dengan “boleh bantu aku gosoki

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN