Suara mesin monitor beep... beep... terdengar pelan di ruang rawat itu. Aroma disinfektan memenuhi udara, bercampur dengan bau hujan yang masuk lewat jendela yang sedikit terbuka. Dominick berdiri di ambang pintu, tubuhnya kaku. Di depan ranjang ibu Sherina, pria berjas hitam itu menatapnya tanpa senyum. "Tuan Smith," ucap Dominick perlahan. "Saya tidak mengira kita akan bertemu di sini seceepat ini.” Tegasnya dengan senyum sinis. Pria itu membalas dengan nada datar. "Dan aku tidak menyangka menantuku dengan lancang berani menyusup ke jaringan perusahaanku." Tuan Smith berbalik badan sepenuhnya, menatap ke arah sang menantu dengan sorot mata tajam yang mengandung kelelahan sekaligus haus kekuasaan. Dominick masih terdiam, dia terlihat seperti mempelajari situasi. "Aku sudah tahu sej

