“Tuan!” Seketika suara kecil itu menyadarkan Dominick. Dia langsung mengibaskan tangan Elira yang masih berselancar di atasnya, dia bangkit dari atas ranjang dan mengenakan pakaiannya, sedangkan Elira masih tertegun tak percaya dengan reaksi Dominick. “Aku tidak tahu bagaimana hubungan kita di masa lalu, Elira. Tapi aku berusaha untuk tidak memperkeruh suasana. Aku tidak bisa melakukan sesuatu yang tidak jelas.” Tegas Dominick menatap ke arah Elira sambil mengancingkan kemejanya. “Dom! Kita adalah sepasang kekasih yang saling mencintai, dan tidak ada yang bisa memisahkan kita, Dom!” Seru Elira mencoba bangkit dan meraih tangan Dominick. Sayangnya pria itu memilih mengibaskank tangan itu. “Elira. Aku menghargai apapun yang terjadi di masa lalu antara kau dan aku, dan aku merasa kau adala

