Persiapan resepsi sudah mulai, hari ini Amira akan mengajak Kikan dan Halim bertemu dengan pihak wedding organizer. Halim dan Felora tentu saja akan ikut mereka pergi. Kikan tidak ada keinginan khusus untuk resepsi ini. Bukan ia tak bersemangat, tapi baginya tanpa resepsi pun tak masalah. Ia tetap setuju untuk menghormati mertuanya. Apalagi bila mampu membayar rasa kecewa mereka di awal. Mereka pergi satu mobil, Halim menyetir dan Kikan duduk di belakang. Amira bersama Felora di belakang. Felora duduk manis, bersandar nyaman pada eyangnya. “Nanti pas Felo kembali ke Hamburg, Eyang sama Eyang dokter akan sangat kesepian.” Bisik Amira. Gadis manis itu menoleh, “Eyang ikut aja, pindah.” Amira dan yang lain terkekeh mendengarnya, “maunya, tapi nanti rumah siapa yang jaga?” “Eh iya,