“Di mana dokter Halim? Oma tidak lihat sejak tadi. Apa masih tidur?” tanya Oma yang akhirnya menyadari pagi ini Halim belum juga muncul. Belum terlihat. Felora bahkan ketika bangun, langsung ke kamar ibunya berharap ayahnya ada justru tidak ada. Kikan menjelaskan lada Felora jika Halim harus ke rumah sakit, ada pasien yang menunggu. Kikan yang sedang membelakangi Oma, menyiapkan sarapan, diam-diam menarik napas dalam. Setelah mandi, Halim bilang langsung berangkat ke rumah sakit. Kikan coba berpikir positif, buang jauh-jauh pikiran tak baiknya. Halim pergi lebih pagi bukan karena menghindarinya setelah yang terjadi antara mereka. “Kikan?” tanya Oma. Menatap punggung Kikan, rambutnya terurai sepunggung. “Ada panggilan darurat dari rumah sakit, Oma.” Memberi jawaban tersebut. “Oh,