Napas memburu, peluh bercampur jadi satu, desah-desah dan suara penyatuan itu mengisi kamar hotel. Mereka terjebak di sana sebagai pelarian dari Hanan, tapi memanfaatkan waktu di sana untuk bercinta habis-habisan. Terjeda sedikit, namun ketika tatapan mereka bertemu, kulit kembali saling bersentuhan, Halim mulai kembali mencium lehernya, salah satu tangannya meremas dadanya dari belakang, sementara tangan lain turun untuk menyentuhnya di bawah sana.
Kembali mengulangi keintiman mereka, Kikan tersenyum mendapati Halim ambruk memeluknya. Mencium kening kemudian mereka tidur. Kikan tidak tidur, jemarinya sibuk mengusap kepala Halim, lalu punggungnya.
Beberapa waktu, hampir satu jam setelah mereka kelelahan. Tepat matahari tenggelam dan menyorot kamar hotel, Kikan bangun dan mendapati suar
