"ARGGGGGGGGGGG." Jelita berteriak saat melihat bangku duduknya penuh dengan darah. Semua yang ada di kelas tentu saja langsung mengerubungi bangku Jelita. Salah satu temen Jelita langsung menarik gadis itu untuk menjauh. Tubuh Jelita bergetar, siapa lagi ini? Kenapa dia mendapat teror seperti ini? Kemarin bangkai kucing, lalu kemarin lagi ada yang memecahkan kaca Balkonnya dan sekarang ada darah berceceran. Tubuh Jelita ambruk membuat teman-teman sekelasnya panik. Vanessa yang baru datang mengerutkan kening. "Ada apa woy?" Vanessa mendorong teman-temannya. "HEI APA INI?" Vanessa memundurkan langkahnya. "Nano kenapa diam aja? Cepet panggil guru." Nano yang mendapat teriakan dari temannya dengan cepat keluar kelas. Beberapa anak kelas lain bahkan ikut melihat apa yang terjadi. Vane