3 bulan kemudian ... "Ares apaan sih? Lepasin." Jelita memberontak, kesal sekali dia pada laki-laki ini. "Kalau gua nggak mau gimana?" Jelita menghela napas, dia menatap Ares dengan pandangan sebal. "Lo ini kenapa sih ganggu gua terus? Masa orientasi udah selesai, jadi, stop buat ganggu gua." "Gua bakal berhenti kalau Lo ngasih id kontak Lo." "Ares tolong gua bener-bener nggak nyaman." Ares menatap mata Jelita yang terlihat amat sangat tertekan. Dengan berat hati dia melepaskan rangkulannya di bahu gadis itu. "Kalau emang Lo nggak suka di ganggu, kenapa Lo harus nyita perhatian gua?" Jelita menggeleng, "Dari awal pertama kita ketemu, gua sama sekali nggak ada maksud nyita perhatian Lo. Lagi pula Lo tahu sendiri kan, Haechan lebih segalanya di banding itu." "Terus aja Lo nge-h