"Udah tenang yah Lit." Juwita menenangkan Jelita yang menangis tersedu.
Jelita benar-benar takut saat pria itu hampir mendobrak pintu kamar Jenggala, untung saja ada orang yang berteriak di luaran sana mengundang banyak orang hingga satpam langsung mengamankannya. Juwita mengusap pundak Jelita, dia tidak tahu apa yang telah terjadi selain anaknya menelepon dengan nada panik. Takut terjadi sesuatu pada Jelita, Juwita langsung pergi ke rumah sakit hanya memakai daster. Tidak peduli Juwita menjadi pusat perhatian yang paling penting kondisi anaknya. Jelita belum membuka mulut, hanya satpam yang menjelaskan jika ada seorang pria yang berusaha mendobrak pintu kamar kekasih Jelita, Jenggala. Sempat Juwita berpikir jika orang gila tapi tidak mungkin dia berkeliaran di rumah sakit sebesar ini.
